Translate

Sabtu, 26 Juli 2014

"KETIKA"! Sikap Ini Terlupakan !

          Assalamualaikum Wr.Wb
Ketika... orang-orang di sekitar kita acuh tak acuh atau cuek terhadap diri kita...
Ketika... orang-orang di sekitar kita tak peduli terhadap apa yang kita lakukan dengan niatan baik terhadap mereka...
Ketika... diri kita ingin bersikap baik terhadap orang-orang sekitar kita tetapi orang-orang sekitar kita tidak berprilaku baik dan malah sebaliknya...
Ketika... dari sebagian mereka orang-orang sekitar datang hanya ingin ada maunya atau karna ingin meminta bantuan saja terhadap kita dan kita membantunya tetapi di belakang kita, mereka berbicara buruk terhadap kita...
         eitsss tunggu dulu... kata-kata di atas bukan sindir atau menyindir, bukan pula puisi atau syair, dan bukan juga guyonan atau omongan, tapi pasti dari kalian para readers pernah merasakan atau ngerasa kata-kata di atas terjadi pada diri kalian? Bener gak? Iyakan iya dong bener kan bener dong? Udah iya ajh biar author senang :p #bercanda :D
Nah, kalo sudah seperti itu sekarang pertanyaan saya adalah
   "Apakah mereka yang berbuat        buruk terhadap kita memikirkan perasaan kita & apakah mereka tidak intropeksi diri mereka pula?"
    "Apakah kita harus dendam atau berbuat hal yang sama terhadap mereka?"
        Namun terkadang apa yang
Kita pikirkan tak lepas dari pikiran negatif, rasa sakit atau kecewa dan marah yang kita miliki karna pada dasarnya rasa sakit, marah, & pikiran negatif itu Fitrah yang kita punya, mungkin pula pertanyaan yang saya lontarkan terkadang terpikirkan oleh kita.
        Sebenarnya bila kita mendapati situasi tersebut sikap terbaik yang perlu kita ambil adalah Sabar, tidak perlu Dendam, dan yang terpenting Intropeksi Diri kita sendiri terlebih dahulu sebelum berpikiran negatif kemudian Memaafkan, serta percaya bahwa Allah Swt yang akan membalas perbuatan mereka.
1. Sabar
Tertulis jelas dalam firman Allah Swt :
     “Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan
melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (QS. Fushshilaat: 34-35)
       "dan sabarlah sesungguhnya Allah beserta orang- orang yang sabar". (QS.Al Anfal : 46)

2. Tidak Dendam
Dalam firman Allah Swt :
        “Apabila kamu membalas
kejahatan, kamu perlu membalas
kejahatan yang sama seperti
yang ditimpakan kepada kamu
dan apabila kamu bersabar,
tindakan yang demikian itu
adalah lebih baik untuk orang
yang bersabar”. (Q.S An-Nahl : 126)
    "Janganlah kamu putus hubungan, belakang membelakangi, benci membenci, hasut menghasut. Hendaknya kamu menjadi hamba Allah
yang bersaudara satu sama yang lain (yang muslim) dan tidaklah halal bagi (setiap) muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari". (HR. Imam Bukhari & Imam Muslim)

3. Intropeksi Diri
Diriwayatkan oleh Maimun bin Mihran :
       “Hamba tidak dikatakan bertakwa hingga dia mengoreksi dirinya sebagaimana dia mengoreksi rekannya”. (HR. Imam Tirmidzi).
       “Hamba tidak dikatakan bertakwa hingga dia mengoreksi dirinya sebagaimana dia mengoreksi rekannya”. (HR. Imam Tirmidzi).
   Allah Swt berfirman :
     “ Allah tidak akan mengubah kondisi suatu kaum sampai mereka
mengubahnya sendiri ”. (Q.S Al-Ra`d : 11).

4. Memaafkan
Allah Swt Berfirman yaitu :
    "…dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada…" (QS. An Nur : 22).
     "…maka maafkanlah mereka dan
lapangkanlah dada, sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang
berbuat baik." (QS. Al Maidah : 13).

5. Percaya & biarkan Allah Swt yang akan membalasnya
     “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah (biji atom), niscaya dia akan menerima (balasan)-Nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah (biji atom) pun, niscaya dia akan menerima (balasan)-Nya.” (QS.
Al-Zalzalah [99] : 7-8)

So... berbuat baik yaa & be positif dalam menyikapinya :)
Terima kasih sudah mau baca, maaf bila ada kesalahan di dalamnya, silakan tinggalkan komentar, kritikan, saran yaa ! :D

Follow twitter saya @vivirahmah06

Senin, 07 Juli 2014

Tersinggung Itu? Ahaa...Penyakit Hati !

           Assalamualaikum Wr.Wb
Hallo...lloha? Akhirnya setelah sekian lama vakum dari dunia perbloggeran sekarang bisa kembali lagi ke dunia perbloggeran :D cieellah bahasanya gak nahan perbloggeran...xixixixi :D
Alhamdulillah... saya dapat pengalaman baru lagi akhir-akhir ini tentang pembahasan "Tersinggung" tahu dong apa itu tersinggung? Pasti dari kalian para readers pernah merasakan yang namanya "tersinggung" yakan??? menurut saya sendiri tersinggung itu hal yang manusiawi kok.
           Tersinggung (mudah marah) yaitu suatu Perasaan kecewa atau tidak tahannya akan sikap seseorang yang kurang menyenangkan akan sesuatu hal, biasanya tersinggung berarti dimana seseorang tidak sependapat akan suatu pertanyaan atau tentang penyampaian yang tidak sependapat dari seseorang ketika bertanya akan sesuatu hal.
Contoh misalnya ketika bertanya : si "A" bertanya ke si "B" » "saya akan lebih suka dekorasinya seperti ini saja"  namun bila tidak ada permasalahan akan pertanyaan tersebut tidak akan timbul hal yang membuat si "B" merasa tersinggung, tapi bila si "B" mempertanyakan & mempermasalahkan kepada si "A" maka akan menimbulkan perasaan tersinggung terhadap si "B",
Nah, contoh yang ke-2 misalnya ketika penyampaian : si "A" menyampaikan pertanyaan yang ketika di dengar oleh si "B" tidak sopan & kurang menyenangkan yang terhadap si "B" maka si "B" akan merasa tersinggung terhadap si "A" dengan penyampaiannya si "A" tersebut.
            Kemudian setelah tersinggung biasanya itu akan berdampak kepada perasaan, yang menyebabkan timbulnya penyakit hati, lalu kesan pertama yang di tinggalkan ketika kita merasa tersinggung yaitu "kemarahan" dan "Emosional" serta akan cepat mudah marahnya kita terhadap hal-hal yang menyinggung diri kita, maka bila sudah terdapat perasaan tersebut yang menyebabkan kita tersinggung kita akan jauh lebih merasa membela diri kita dan akan terlihat lebih angkuh dari biasanya ketika sudah tersinggung, lalu bila sudah seperti itu biasanya kata-kata atau ucapan dari mulut kita menjadi tidak terarah dari biasanya.
          Munculnya rasa tersinggung akan terbuka luas jika kita salah dalam menilai diri sendiri & menilai niatan seseorang, karena itu ada sesuatu yang harus kita perbaiki, yaitu cara menilai diri & menilai niatan seseorang terhadap apa yang dia bicarakan terhadap diri kita. Maka dari itu supaya kita tidak tersinggung seharusnya kita memiliki perisai dalam diri kita yaitu "keteguhan hati" dan "ketawakalan kita terhadap-Nya" serta "Tidak mudahnya kita tersinggung".
Walaupun sifat mudah marah atau tersinggung itu tabi'at dan wajar yang dimiliki oleh setiap manusia, tapi akan jauh lebih baik lagi bila kita tidak mudah marah atau tersinggung maka tidak akan timbul dampak negatif.
     Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : ُّ Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : “Berilah aku wasiat” Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!”- (HR.Imam Al-Bukhari)ُ
        Dalam riwayat Abu Said Al-Khudri Rasulullah SAW
bersabda : "Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat meridhoi, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan lambat meridhoi" (H.R. Ahmad).
      Nah, oleh karena itu bagi kita seorang muslim yang beriman, Rasulullah SAW juga melarang malah memberi wasiat ke kita agar tidak mudah cepat marah atau tersinggung, bila ada dari kita dalam keadaan seperti ini maka cara terbaik yaitu "Memaafkan" akan jauh lebih baik dimata Allah SWT bagi mereka yang mau memaafkan.
       dalam Al-Qur'an juga di jelaskan dengan firman-Nya Azza wa Jalla :
"… Dan apabila mereka marah segera memberi maaf" (asy-Syura/42 : 37).
Juga dengan firman-Nya Ta’ala:
"…Dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang lain. Dan Allah
mencintai orang yang berbuat
kebaikan" (Ali'Imran/3 : 134).
          Karna orang-orang yang sedang mudah marah atau tersinggung biasanya di tergoda oleh syaitan laknatullah yang mengoda iman agar timbulnya sifat mudah marah atau tersinggung tersebut,
      Rasulullah SAW kemudian
bersabda: “Sesungguhnya saya
mengetahui sebuah kalimat yang
apabila diucapkan, maka marah
kalian akan hilang, yaitu: Audzu billah minas syaithanir rajim (Aku
berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk),”- (HR. Imam Bukhari & Imam Muslim).

Dari postingan saya, bisa kita ambil kesimpulan bahwa mudah marah atau tersinggung dapat menimbul penyakit hati lainnya karna pasalnya akar dari semua penyakit hati yaitu mudah marah atau tersinggung.
So... mau mengikuti apa kata Syaitan laknatullah atau Rasulullah Saw yang kita cintai??? Tinggal pilih kok :D

Terima kasih sudah mau baca postingan saya, tinggalkan komentar, saran & kritikannya yaa :D
Follow juga twitter saya » @vivirahmah06